Powered By Blogger

Sabtu, 30 Januari 2010

Sejarah Galuh, Abad ke-8 s.d. Pertengahan Abad ke-20 (1942)

Oleh A. Sobana Hardjasaputra
(Putera Galuh, sejarawan dan pustakawan pada Fakultas Sastra Unpad)

Pengantar
Daerah Galuh yang sekarang bernama Ciamis memiliki perjalanan sejarah sangat panjang. Hal itu terbukti dari periodisasi yang dilewatinya, yaitu masa pra-sejarah, masa kerajaan (abad ke-8 – abad ke-16), masa kekuasaan Mataram, kekuasaan Kompeni, dan Belanda/Hindia Belanda (akhir abad ke-16 – awal tahun 1942), masa pendudukan Jepang (awal tahun 1942 – 15 Agustus 1945), dan masa kemerdekaan (17 Agustus 1945 – sekarang). Perjalanan sejarah Galuh yang panjang itu sampai sekarang masih belum terungkap secara komprehensip, bahkan beberapa bagian/episode sejarah Galuh masih “gelap”. Selain itu, sejarah Galuh masa kerajaan masih banyak bercampur dengan mitos atau legenda, sehingga ceritera tentang Galuh masa kerajaan pun terdapat beberapa versi.

Kinanti Kawali, Pupuh Warisan Jaman Mataram

Oleh PANDU RADEA

Alus tangkal Kilayugung
Di alun-alun Kawali
Dibalay diunda-unda
Di kikis diadu manis
Hanjuang Bokor ngajajar
Kaselapan kacapiring

Demikian rumpaka pupuh Kinanti yang kini keberadaanya tidak dikenal lagi oleh generasi muda di kecamatan Kawali. Padahal awal abad 19 pupuh ini menjadi hafalan wajib siswa Vervolg school (sekolah Lanjutan Jaman Belanda) yang didirikan di Kawali sekitar tahun 1905. dibalik rumpakanya yang sederhana ternyata pupuh ini, oleh beberapa tetua di Kawali diperkirakan menyimpan gambaran yang berhubungan erat dengan adanya sebuah kraton. Bisa jadi pupuh ini diciptakan untuk menceritakan kembali tentang keadaan kraton Kerajaan Kawali yang situsnya terdapat di Astana Gede di Kampung Banjarwaru Kawali.